Pages

Klik Aja deh

SELAMAT DATANG DI WEB TIDAK RESMI KABUPATEN SLEMAN

Rabu, 08 Mei 2013

Lomba Masak Hari jadi 97 Kab Sleman


Lomba memasak dengan bahan dasar tepung MOCAF (Modified Cassava Flour) berlangsung di Rumah Dinas Bupati Sleman diikuti utusan dari seluruh Desa di kabupaten sleman. Total peserta dalam lomba memasak tersebut sebanyak 68 peserta, karena setiap desa mengirimkan 4 peserta. Juara 1 dan 2 untuk jenis olahan basah dan kering. Tujuan lomba tersebut untuk menekan penggunaan terigu di tingkat rumah tangga karena terigu tidak menjadi penghasilan petani dan memotivasi ibu rumah tangga untuk menggunakan MOCAF sebagai pengganti terigu. Disamping itu untuk memotivasi ibu rumah tangga untuk tidak tergantung padaa pangan impor tetapi menghargai dan memanfaatkan produk bahan pangan lokal yang tersedia di sekitar masyarakat, juga sebagai upaya mengangkat produk pangan lokal menjadi produk makanan yang bergengsi.

Sedangkan ketua TP PKK kabupaten sleman Hj. Kustini Sri Purnomo yang membuka lomba memasak tersebut antara lain menyampaikan bahwa kegiatan lomba memasak tersebut merupakan salah satu program dari tim penggerak PKK kabupaten sleman.pelaksanaan lomba menggunakan bahan dasar tepung MOCAF. Tepung MOCAF adalaah salah satu jenis tepung dari potensi pangan lokal yang berasal dari Ubi Kayu yang telah diolah melalui proses fermentasi, sehingga menghasilkan tepung yang memiliki sifat bahan setara dengan tepung terigu dengan protein sedang. Lebih lanjut disampaikan bahwa salah satu tujuan penggunaan MOCAF untuk memperkenalkan dan menginspirasi masyarakat untuk mencintai produk lokal yang kita miliki yang telah bergeser kedudukannya oleh tepung terigu, dimana dalam kaetersediaannya harus mendatangkan dari luar negeri. Peserta loba merupakan juara 1 dan 2 tingkat kecamatan, diharapkan kegiatan tersebut tidak hanya berhenti di lomba masak saja, tetapi akan muncul para pelaku usaha, kuliner/pengolah handal dengan bahan daasar mocaf yang mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu Ny. Octavianus selaku ketua panitia lomba melaporkan bahwa lomba dilaksaanakan secaraa berjenjang mulai tingkat desa hingga tingkat kecamatan, untuk tingkat desa diikuti oleh 1.212 peserta/dusun. Untuk jenis olahan , olahan kudaapan basah dan kering. Masing-masing jenis lomba baik olaahan basah maupun kering akaan diambil 5 juara, sebagai juara akan mendapatkan hadiah berupa Piala, uang pembinaaan dan Piagam. Bertindak sebagai juri dari Pusat Kajian Makanan Tradisional Prof. Dr. Agnes Murdiyati, MS dan Amalia, S.T.P. Sedang dari Tarakanita College Yogyakarta Ir. Maria Amrijati Lubijarsih, MP dan FI. Nurwahyuni Idayati, SE,M.Par, Politeknik Kesehatan Yogyakarta Ir. Sumirah, M.Kes dan Lidwines Agus Noviantono dari Wahyu Austin Rumah Pastry and Culinary.
Sedangkan bupati sleman dalam sambutan tertlisnya yang dibacakan Kabag Perekonomian Ir. AAA, Laksmi Dewi antara lain menyampaikan bahwa Tepung mocaf yang berbahan baku ketela tersebut yang telah difermentasi memiliki beberapa keunggulan diantaranya dengan kandungan serat terlarut lebih tinggi dibanding tepung gaplek, kandungan kalsium lebih tinggi dibanding padi atau gandum. Disamping itu mocaf memiliki daya kembang setara dengan gandum tipe II atau kadar protein menengah sehingga daya cernanya lebih tinggi dibanding tepung lain. Lebih lanjut disampaikan bahwa makanan yang diolah dari bahan mocaf merupakan salah satu produk lokal yang tidak kalah dari produk dari pangan impor maupun instan, baik dari segi harga maupun kualitas kesehatan. Bila diolah dengan lebih kreatif, potensi produk pangan lokal akan mampu bersaing dengan produk luar dan dikonsumsi oleh masyarakat kita. BBaahkan tidak menutup kemungkinan bahwa produk lokal justru akan dicari dan diminati oleh masyarakat dari luar sleman. Produk lokal memiliki keunggulan dalam kandungan gizi, raasa, maupun manfaatnya bagi kesehatan. Psroduk lokal seringkali lebih sehat kaarena, dtidak diberi lapisan pengawet maupun penggunaan pestisida yang tidak berlebihan. Saat ini tantangan yang dihadapi adalah bagaimana menjadikan potensi produk pangan lokal tersebut dapat diolah secaraa benar secaraa kesehatan, menarik minat konsumen dan aman untuk dikonsumsi. Oleh karena itu bupati mengajak untuk mencintai produk kita sendiri. Budaya inilah yang perlu terus dikembangkan dan ditumbuhkan di kaalangan anak-anak.
Setelah melalui penjurian yang ketat akhirnya ditentukan untuk jenis olahan basah juara harapan 2 dari Kecamatan Minggir dengan nama Bronis Mucaf tabur Bintang, juara harapan 1 dari kecamatan Ngemplak dengan nama olahan Bronis kukus coklat mocaf, juara 3 deari kecamatan Depok dengan olahan Bebek mocaf, juara 2 dari kecamatan Gamping dengan olahan Bolu mocafvegy fruti dan juara 1 dari kecamatan Kalasan dengan olahan Mocaf minilayer cake. Sedang untuk jenis olahan kering juara harapan 2 dari kecamatan Depok dengan nama olahan Lidah kucing coklat, juara harapan 1 dari kecamatan Pakem dengan olahan Cafcan krecek, juara 3 dari kecamatan Ngemplak dengan olahan Mocaf cookies, juara 2 dari kecamatan Pakem dengan olahan Kue kering Sahara dan juara 1 dari kecamatan Gamping dengan olahan Kue kering mocaf tingtong cap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar