Pages

Klik Aja deh

SELAMAT DATANG DI WEB TIDAK RESMI KABUPATEN SLEMAN

Selasa, 23 April 2013

Evaluasi Desa Binaan Keluarga Sakinah (DBKS)

Pemerintah Kab. Sleman hari Senin, 22 April 2013 di Aula Desa Tamanmartani Kalasan Sleman telah dilaksanakan Evaluasi dan Pencanangan Desa Binaan Keluarga Sakinah (DBKS) terdiri dari Kec. Godean, Kec. Mlati dan di Desa Tamanmartani yang dipusatkan di Desa Tamanmartani Kalasan Sleman. Dikatakan oleh Lurah Tamanmartani, walaupun di Desa tamanmartani yang berpenduduk 15.373 jiwa terdiri dari laki-laki 7.549 dan perempuan 7.823 jiwa dengan berbagai agama juga dengan kegiatan yang banyak maka diharapkan adanya evaluasi dan pencanangan Desa Binaan Keluarga Sakinah (DBKS) ini masyarakat Desa Tamanmartani akan semakin maju, sejahtera, bahagia lahir dan batin. 
Sambutan dari Kementerian Agama DIY Drs. Zainal Abidin, Mpd bahwa dengan menggerakan kader motivator, kelurga didaerah atau di Dusun untuk mengamalkan dan menghayati nilai-nilai keimanan, ketaqwaan dan aklak dalam kehidupan keluarga dan masyarakat, serta menggiatkan kembali gemar mengaji atau gerakan masyarakat publik mengaji, mengaktifkan gerakan gerakan zakat, infak dan sodakoh untuk mendukung ekonomi keluarga. Maka diharapkan dalam evaluasi dan pencanangan Desa Binaan Keluarga Sakinah (DBKS) ini betul-betul bisa bermanfaat juga kemajuan disemua bidang seperti agama, ekonomi dan lain sebagainya bisa semakin maju. `Selanjutnya sambutan Bupati Drs. H Sri Purnomo, Msi, Pada awal kesempatan ini, saya ucapkan selamat datang kepada Tim Evaluasi DBKS tingkat Propinsi DIY di Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan ini. Dengan evaluasi DBKS diharapkan dapat memotivasi seluruh warga masyarakat khususnya masyarakat Tamanmartani ini untuk lebih aktif berperan serta dalam melaksanakan program DBKS di wilayahnya. DBKS ini merupakan sarana yang strategis bagi masyarakat untuk semakin meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai arti penting pembinaan keluarga.

Perhatian dari para orang tua untuk menanamkan ajaran agama secara sungguh-sungguh dalam kehidupan berkeluarga mutlak diperlukan. Dengan senantiasa berpedoman pada ajaran agama, kita dapat menghadapi berbagai persoalan rumah tangga dengan sabar dan arif. Pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas berawal dari sebuah keluarga. Keluarga juga merupakan pilar pendidikan. Oleh karena itu setiap keluarga di Sleman harus mampu menjadi pondasi yang kuat agar generasi Sleman di masa mendatang semakin berkualitas. Penduduk Kabupaten Sleman, berdasarkan hasil sensus sementara mencapai 1.137.365 jiwa. Kami menyadari bahwa jumlah penduduk yang banyak rentan akan meningkatnya angka kemiskinan. Upaya yang kami lakukan untuk mengatasi masalah kemiskinan adalah dengan pemberdayaan masyarakat. Sedangkan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dan mengatasi masalah kemiskinan, upaya yang dilakukan bukan hanya sebatas pada pengendalian jumlah kelahiran, tetapi juga menca­kup upaya peningkatan kesejahteraan keluarga.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, Pemkab Sleman telah melaksanakan program Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). Pada tahun 2012, Pemkab Sleman telah menganggarkan bantuan penguatan modal bagi kelompok UPPKS sebesar Rp. 1,2 Milyar. Melalui bantuan pengutan modal ini, diharapkan akan meningkatkaan kemandirian dan kesejahteraan keluarga, yang pada akhirnya akan terwujud masyarakat Sleman yang lebih sejahtera dan berdaya saing. Dalam membentuk kualitas sumberdaya manusia, kualitas anak selalu menjadi prioritas, tidak hanya di bidang kesehatan, pendidikan tetapi di bidang yang lain. 

Selama ini Pemkab Sleman berkomitmen untuk memberikan perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak di Kabupaten Sleman. Kami sampaikan pula bahwa untuk membentuk generasi muda Sleman yang berkualitas, kami menargetkan bahwa setiap anak di Kabupaten Sleman harus mengenyam pendidikan minimal setingkat SMA/SMK. Kebijakan ini diambil karena generasi yang berkualitas harus didukung dengan pendidikan yang memadai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar