Pages

Klik Aja deh

SELAMAT DATANG DI WEB TIDAK RESMI KABUPATEN SLEMAN

Rabu, 22 Mei 2013

Penilaian KUA Percontohan

KUA kecamataan Turi yang mewakili kabupaten sleman dalam penilaian KUA percontohan tingkat propinsi  telah dievaluasi Selasa 21 Mei 2013. Tim evaluasi yang mayoritas dari kementerian agama propinsi DIY , karena hanya ada satu anggota tim diluar kemenag agama yaitu Ruse  Sutikno, SH.MM dari Pemda Prop. DIY. Anggota tim penilai dengan 10 an anggota tersebut dipimpin oleh Kepala Kemenag Prop. DIY. Drs.H. Maskul Haji yang dalam kesempatan tersebut antara lain menyampaikan bahwa tugas kemenag antara lain kewenangan pembinaan terhadap 6 agama di Indonesia. Dan untuk memperlakukan semua agama sama secara adil dan sinergis. Yang jelas dalam penilaian tersebut tim engin mengetahui dari dekat kondisi KUA Cangkringan apakah kondisinya sama dengan yang ada dalam laporan apakah sudah sesuai atau belum. Lebih lanjut disampaikan bahwa fungsi KUA antara dulu dan sekarang sudah lain, fungsi KUA sekarang adlan fungsi pembinaan. Yang memprihatikan menurut Maskul Haji bahwa aanggaran pembinaan untuk KUA selama satu tahun hanya 2 juta rupiah. Itu perlu menejemen yang baik agar dapat dilaksanakan dengan baik


Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Wakil bupati sleman Yuni Satia Rahayu, SS.M.Hum, Dandim 0732 Sleman Satriyo Pinandoyo, kepala kantor Kemenag kabupaten sleman Lutfi Ahmad, Sag, Camat Turi Dra. Endang Widowati. Dalam kesempatan bupati sleman dalam sambutan tertulis yang dibacakan wakil bupati sleman antara lain menyampaikan bahwa leberadaan KUA  tidak dapat dilepaskan dengan masalah pernikahan. KUA dituntut tidak hanya memberikan pelayanan admisnistratif pernikahan, namun juga harus nerupaya agar pernikahan yang dilangsungkan merupakan tonggak terwujutnya keluarga yang hatmonis, sakinah dan berkualitas. KUA mempunyai peran besar dalam memberikan edukasi daan peningkatan pemahaman masyarakat terhadap kualitas kaluarga. Permasalahan keluarga yang sangat komplek apabila tidak dikelola dengan baik, maka akan membawa dampak negative pada kondisi ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Lebih lanjut disampaikan bahwa masih tingginya angka p[erceraian menunjukkan bahwa upaya untuk membina pernikahan dan keluarga yang harmonis garus terus digalakkan. Berkenaan dengan hal tersebut keberadaaan lembaga Pembina perkawinan sebagimana KUA maupun BP4 harus terus dievaluasi dan ditingkatkan kinerjanya. Keharmonisan keluarga merupakan syarat bagi terwujutnya masyarakat yang sejahtera, oleh karena itu bupati berharap agar kiprah KUA di sleman semakin optimal.

Sementara itu Kepala KUA kecamatan Turi pada kesempatan tersebut antara  melaporkan bahwa pemeluk agama Islam di kecamatan Tuti ada 34.080, Kristen 2.635, Katolik 226, Hindu 3 Budha 2. Lebih lanjut dilaporkan bahwa KUA kecamatan Turi  telah mampu menghimpun dana ZIS sebesar Rp. 85.566.700 dan meyalurkannya kepada 124 anak penerima beasiswa pendidikan dengan jumlah dana Rp. 19.650.000, 5 orang santunan kesehatan dengan jumlah dana Rp. 1.300.000, 14 orang penerima modal ekonomi produktif dengan jumlah dana Rp. 4.300.000, 23 bantuan untuk  tempat ibadan dan lembaga-lembaga yang berada di wilayah kecamatan Tuti dengan jumlah dana Rp. 6.330.000, 36 fakir miskin dengan jumlah dana Rp. 2.600.000 , dan 6 orang mu’allaf dengan jumlah dana Rp. 1.247.300. Daan saat ini BAZ kecamatan Turi juga telah mempunyai anak asuh sejumlah 4 anak yang setiap desa/kalurahan terdapat 1 anak asuh. Pada kesempatan tersebut diserahkan pula sertifikat tanah wakaf 12 lokasi yang diserahkan oleh wakil bupati sleman kepada kepala KUA. Dan bantuan dana BAZ oleh Kepala Kemenag Propinsi DIY kepada 21 penerima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar