Pages

Klik Aja deh

SELAMAT DATANG DI WEB TIDAK RESMI KABUPATEN SLEMAN

Senin, 13 Mei 2013

Bedhol Dusun Ngepringan

Bedhol dusun yang berarti masyaraakat korban erupsi merapi telah dapat kembali mempunyai hunian tetap. Dengan kepindahan di8 hunian tetap akan dapat kembali beraktivitas seperti sediakala, dan penuh semangat untuk m,enyongsong haari esok yang lebih baik, dan hendaknya semua ini diterima dengan penuh rassa syukur. Hal tersebut disampaikan Gubernur DIY dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala BPBD DIY Ir. Gatot Saptadi saat bedhol dusun Ngepringan dan pementasan wayang kulit di Huntap Gondang II Jumat 10 Mei 2013. Lebih lanjut disampaikan bahwa setelah mengalaami hidup di pengungsian saat tanggap darudat, masyarakat diupayakan segera mendapatkan shelter atu rumah hunian sementara, karena bagaimanapun, disatu sisi masyarakat harus bisa kembali menapaki kehidupan sebagaimana biasanya. Sementara disisi lain, kemampuan untuk membangun rumah tinggal dalam jumlah yang cukup banyak, bukanlah sesuatu pekerjaan yang mudah. Oleh karena itu pemerintah telah membuyka kepada semua pihak yang ingin berpartisipasi ikut membantu meringankan beban masyarakat dan pemerintah dalam membangun rumah hunian ataupun rumah tinggal.

Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain plh. BPBD kabupaten sleman Tofik Wahyudi, Kabag Pemdes Pemkab Sleman Sukarno, SH, Camat Cangkringan Bambang Dwi , Kapolsek dan Danramil Cangkringan juga para kepala desa se kecamatan Cangkringan. Sedangkan ketua penyelenggara bedhol dusun yang juga Sekdes Wukirsari Cangkringan Ruswantoro dalam kesempatan tersebut mepalorkan bahwa di dusun Ngepringan yang terkena dampak langsung erupsi tahun 2010 lalu semua rumah dan harta bendaa terkubur termasuk korban meninggal 15 orang dan tidak ditemukan 2 orang, sebanyak 135 rumah rata dengan tanah dan hartaa kekayaan berupa 196 sapi dan 499 kambing mati serta 56 sepeda motor dan 6 mobil terkubur. Tujuan bedhol dusun Ngepringan adalah untuk menyediakan sarana daan prasarana bagi masyarakat yang sehat dan memadai untuk mempercepat pemulihan dan meningkatkan taraf hidup perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, memupuk dan meningkatkan jiwa kebersamaan dan kegotong royongan antar warga masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat menuju masyarakat yang sejahtera lahir dan batin. Ditambahkan pula bahwa Huntap yang dibangun oleh pemerintah sudah mendekati 80 % selesai, tinggal fasilitas umum berupa Masjid, jalan lingkungan, Ipal dan sambungan Air bersih dalam tarap pengerjaan. Huntap tersebut menempati tanah saeluas 18.750 M2 dan dihuni/ditempati oleh 125 KK.

Dalam kegiatan bedhol dusun tersebut didanai murni dari swadaya masyarakat yang menghabiskan dana sekitar Rp. 135.750.000 yang diperoleh dari hasil pengelolaan dana mineral bukan logam dan bantuan yang berada di pedukuhan Ngepringan. Perlu diketahui pula tambah Ruswantoro bahwa dari hasil pengelolaan dana mineral bukan logam panitia pengelola telah membagikan Rp. 15.250.000,-/KK atau sekitar Rp.1.753.750.000,- untuk kebutuhan rumah tangga dan penguatan ekonomi masyarakat serta untuk penyempurnaan Rumah Huntap. Dalam acara bedhol dusun negpringan tersebut panitia juga menyelenggarakan wayang kulit dengan lakon “Wahyu Kamulyan” dengan dalang Ki Joko Edan dari semarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar