Korban Erupsi
Merapi yang menempati Huntap Kowang Argomulyo Cangkringan menerima bantuan
Kandang Komunal Sapi potong yang dibangun oleh FAO. Acara penyerahan dilakukan
di Huntap Kowang Argomulyo, Senin, 29 April
2013
bersamaan dengan penyerahan kepada Maysarakat Blongkeng Ngluwar
Magelang.
Penyerahan
bantuan sapi sejumlah 54 ekor secara simbolis oleh Direktur FAO Mr. Mustofa Imin
kepada Bupati Sleman kemudian diserahkan kepada masyarakat penerima bantuan.
Selanjutnya pengguntingan pita dan penanda tanganan prasasti sebagai tanda
peresmian kandang komunal dan peninjauan lokasi ke areal kandang
komunal.
Sebelumnya
Bupati Sleman dalam sambutannya mengatakan akibat erupsi Merapi tahun 2010 lalu telah menyebabkan kematian berbagai jenis hewan ternak. Jumlah hewan ternak yang mati yaitu 2.233 ekor sapi perah, 235 ekor sapi potong, 110 ekor kambing, 37.000 ekor burung puyuh, 47.000 ekor ayam potong dan 106.300 ekor ayam petelur dengan nilai total sebesar Rp32,495 milyar. Erupsi Merapi juga merusak kandang hewan ternak senilai Rp 10,172 milyar, tanaman Hijauan Makanan Ternak (HMT) senilai Rp1,394 milyar dan instalasi air senilai Rp 3,896 milyar. Nilai total kerusakan pada sub sektor peternakan tercatat sebesar Rp 48,048 milyar.
Kerugian yang dihadapi peternak adalah menurunnya atau berhentinya produksi peternakan. Dalam kasus sapi perah, jumlah susu yang seharusnya dapat diproduksi adalah sebesar 4.482 liter atau senilai Rp 12,549 milyar. Kerugian lain yang dihadapi adalah biaya evakuasi hewan ternak sebesar Rp 180,5 juta, biaya penyediaan tanaman HMT sebesar Rp 953,400 juta dan pembuatan kandang sementara sebesar Rp 1,602 milyar. Nilai total kerugian pada sub sektor peternakan karena itu tercatat sebesar Rp 48,184 milyar.
Pada saat ini di Kabupaten Sleman terdapat 598 kelompok tani ternak yang terdiri dari 536 kelompok tani pemula, 56 kelompok tani lanjut, 5 kelompok tani madya dan 1 kelompok tani utama. Jumlah populasi ternak sapi baik sapi potong maupun sapi
perah, selama tiga tahun terakhir,
populasinya terus mengalami peningkatan. Populasi sapi potong mencapai 54.921 ekor, atau meningkat
6,2% dari tahun lalu. Sedangkan populasi sapi perah mencapai 3.556 ekor, atau
meninkat 1 % dari tahun lalu. Meningkatnya jumlah populasi sapi
ini diikuti dengan meningkatnya produksi susu sebesar 12,19% dan daging sebesar 2,51%.
Sebelumnya Mr. Mustofa Imin, sebagai perwakilan FAO mengatakan bahwa
dalam program bantuan ini FAO memfokuskan pada 3 poin utama yaitu : komponen
ternak, komponen salak organic dan komponen forum lingkungan. Penyerahan bantuan
tersebut hanyalah salah satu bagian saja namun bukan akhir dari project FAO. FAO
akan terus mendukung peningkatan kapasitas dan aspek organisasi hingga akhir
tahun.
Bantuan kandang komunal dan
sapi ini diharapkan dapat membantu perbaikan ekonomi masyarakat sehingga tidak
semakin terpuruk akibat bencana erupsi Gunung Merapi. Bantuan yang diberikan
kepada 82 KK. Yang diberikan FAO hanya 54 ekor sapi untuk 54 KK, sedangkan 28 KK
menerima 1 ekor sapi dari DERU UGM. Sementara itu menurut
Sabastian Saragih sebagai pendamping program bantuan FAO pengembangan kandang
komunal ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memulihkan asset masyarakat
dan lebih jauh diharapkan bisa menjadi model pengembangan kandang komunal yang
berperspektif pengurangan resiko bencana. Walaupun serah terima dilakukan bulan
April ini namun pendampingannya akan dilanjutkan sampai dengan akhir Desember
2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar