Pada penyelenggaraan PPD 2013,
ada salah satu peserta yang bergerak dibidang konservasi lahan dan pertanian
organik. Sasmita Agri Waluya (sasana
sewaka mitra tani) yang merupakan sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang
pertanian alami. Dipilihnya pengelolaan
secara alami karena berawal dari keprihatinan atas merosotnya kualitas
lingkungan, yang salah satunya disebabkan oleh pertanian non alami. Banyaknya penggunaan zat-zat kimia sintetis
untuk lahan pertanian menyebabkan tanah menjadi keras dan tandus. Akibatnya, kemampuan tanah untuk menyerap air
hujan kian rendah dan turut memberi kontribusi terhadap banjir yang sering
terjadi saat ini.
Munculnya beraneka ragam zat
kimia sintetis juga memicu para petani lebih memilih budaya instan. Kondisi tersebut menyebabkan ketergantungan
para petani terhadap produk-produk pupuk ataupun obat-obatan kimia
sintetis. Petani tidak dapat mandiri
dengan segala potensi yang dimiliki dari alam semesta. Dampak lain yang ditimbulkan dengan tanpa
disadari adalah krisis lingkungan serta semakin lemahnya perekonomian para
petani dalam jangka panjang sehingga menimbulkan ironi dan keprihatinan, petani
seringkali harus dibantu dengan raskin, akibat meningkatnya pengeluaran untuk
obat-obatan dari pabrik tersebut.
Terpuruknya pertanian ditanah air memunculkan paradigma bahwa pertanian
tidak menjadi mata pencaharian yang memberikan harapan. Tidak mengherankan bila banyak orang
(khususnya pemuda) yang meninggalkan dunia pertanian.
Pertanian non alami turut memberi
kontribusi terhadap merosotnya derajat kesehatan masyarakat, baik petani maupun
masyarakat umumnya sebagai konsumen.
Pupuk dan obat-obat kimia sintetis akan meninggalkan residu pada tanaman
yang kemudian dikonsumsi oleh masyarakat.
Berbagai penelitian dari Environmental Protection Agency (EPA) dan Badan
Lingkungan Hidup di beberapa negara seperti Amerika menjelaskan bahwa kandungan
zat-zat kimia tersebut akan terakumulasi dan memicu terjadinya keracunan serta
berbagai penyakit berbahaya, seperti rusaknya sistem pernafasan, syaraf,
hati,perut, dan bersifat karsinogen (memicu kanker).
Sebagai lembaga yang bergerak di
bidang pertanian alami, Sasmita memiliki mandat:
1. Menjadi model
pertanian yang dikelola secara alami, dari hulu (produksi) hingga hilir (pasca
panen)
2. Menyebar luaskan
nilai-nilai yang telah diwariskan leluhur kita melalui pertanian dengan menjaga
lingkungan, sosial dan budaya lokal.
3. Memfasilitasi
proses pembelajaran para petani demi terwujudnya agen-agen yang berdaya dan
meningkatnya kualitas kehidupan.
4. Memfasilitasi
produsen dan konsumen demi terwujudnya perdagangan yang adil dan terbuka (fair
trade)
Jenis-jenis pelayanan yang diberikan oleh
sasmita adalah memfasilitasi tentang pertanian alami dan lingkungan, pelatihan
pengembangan layanan pertanian alami.
Sasmita memberikan jaminan mutu alami (asli,
langgeng, aman, multikultur, inovatif) terhadap seluruh produk yang dihasilkan.
Asli, bersumber dari bahan baku lokal yang jelas asal-usulnya. Langgeng, ada keberlanjutan terhadap produk
yang dihasilkan. Aman, pengelolaan
dilakukan secara alami sehingga baik untuk kesehatan. Multikultur,
jenis tanaman yang dibudidayakan beraneka ragam demi meningkatkannya
kualitas tanah. Inovatif terwujud dalam
berbagaiproduk olahan dari bahan baku yang dihasilkan. Jenis tanaman yang dibudidayakan oleh Sasmita
adalah yang memiliki nilai manfaat tinggi bagi kesehatan dan lingkungan. Berbagai tanaman yang telah diolah juga
menghasilkan produk olahan yang berkualitas.
Produk-produk yang dihasilkan sasmita antara lain, beras putih
(cianjur,rojolele,mentik susu, mentik wangi,jasmin), beras merah, beras hitam,
ketan putih/hitam, kedelai, kacang hijau/merah, tepung beras putih/merah/hitam,
sayur mayur (selada,sawi putih, sawi daging, terong), tanaman palawija, peyek
bayam, sirup markisa, dll. Untuk
mendapatkan informasi lebih lanjut dapat mendatangi stand pameran Sasmita
Agriwaluya di lapangan Denggung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar