Pages

Klik Aja deh

SELAMAT DATANG DI WEB TIDAK RESMI KABUPATEN SLEMAN

Rabu, 03 April 2013

Evaluasi BKB

Untuk mewujudkan anak yang sejahtera, Pemkab. Sleman telah membuat kebijakan bahwa
setiap anak yang lahir di Kabupaten Sleman diharapkan menjadi anak yang sehat,
cerdas dan berkualitas. De­ngan kebijakan tersebut, Pemkab Sleman berupaya
mensinergikan berbagai aspek, mulai dari upaya untuk mewujudkan kesehatan ibu hamil,
pem­­ber­dayaan keluarga baik secara ekonomi maupun sosial, pendi­dikan anak,
menciptakan ketahanan pangan dan seba­gainya. Melalui program KB, diharapkan setiap
keluarga mampu merencanakan keluarga dengan baik dan mengatur jumlah anak yang
diinginkan. Selain itu juga ditujukan untuk mengatur jaraj kelahiran dan memberi
kesempatan ibu untuk terlibat dalam program peningkatan pemberdayaan perempuan dalam
rangka meningkatkan kualitas kesejahteraan keluarga. Hal tersebut disampaikan bupati
sleman Drs. Sri Purnomo saat menerima tim evaluasi kelompok BKB di dusun Sidosari
Wonokertu Turi Rabu 3 April 2013. Lebih lanjut disaampaikan bahwa sementara dengan



mengikuti BKB, setiap keluarga diharapkan mampu meningkatkan kemampuannya
dalam membina anak balita sehingga anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Berbagai kegiatan pembangunan di bidang kesehatan di  Kabupaten Sleman menunjukkan hasil
yang menggem­bi­ra­kan. Berbagai program dan kegiatan mampu mendukung upaya
peningkatan kesehatan masyarakat, rata-rata usia harapan hidup 76,08 tahun di atas
rata-rata provinsi 74 tahun dan nasional 70,6 tahun. Angka kematian bayi per 1.000
kelahiran hidup sebesar 5,22, lebih baik dibandingkan dengan angka provinsi sebesar
16 dan nasional 34 per 1.000 KH. Pada tahun 2012  jumlah ibu melahirkan meninggal
sebanyak 12 orang (jika diproyeksikan dengan angka kematian per 100.000 ibu
melahirkan, maka AKI sebesar 81,88), sedangkan angka provinsi sebesar 124 per
100.000 kelahiran hidup, angka nasional 228 per 100.000 kelahiran hidup. Kondisi
persentase gizi buruk balita 0,45% masih lebih baik dibanding provinsi (0,68%) dan
nasional (4,9%).Selain pembangunan kesehatan, pembangunan sektor pendidikan
khususnya bagi anak-anak juga menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten
 Sleman. Karena hal ini merupakan salah satu pilar pembangunan  yang penting sebagai
pembentuk Sumber Daya Manusia yang berkualitas demi mewujudkan visi masyarakat
Sleman yang lebih sejahtera lahir dan batin.
Dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas pen­di­­dikan bagi anak ini, Pemkab
Sleman juga senantiasa meningkat­kan  pe­ran serta semua pihak untuk terlibat dan
peduli kepa­da pendidik­an anak, salah satunya adalah dengan meningkatkan peran
masyarakat dan swasta untuk menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia dini. Guna
meningkatkan peran kelurga dalam membina Balita, Pemkab Sleman tengah melaksanakan
pembinaan pembinaan kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita, yang jumlahnya saat ini
mencapai 209 kelompok. Jumlah keluarga yang menjadi sasaran BKB yaitu 11.530 orang
namun yang menjadi anggota baru 9.005 orang. Dari jumlah tersebut yang merupakan
keluarga PNS yaitu 8.418 orang dan sebanyak 7422 atau 88,3% mengikuti program KB.
Sedangkan ketua tim evaluasi tingkat Prop. DIY Anggoro Irwan Susanto yang didampingi
6 anggota tim antara lain menyampaikan bahwatujuan diselenggarakannya lomba kader
BKB dan kelompok BKB secara umum adaalah untuk meningkatkan kualitas kinerja kader
BKB di lini lapangan dan meningkatkan kualitas serta kuantitas kelompok BKB yang
adaa di DIY. Saecara khusus tujuannya untuk meningkatkan kesertaan ber KB bagi
keluarga yang mengikuti kegiatan KB, meningkatkan kehadiran ibu peserta KB dalam
kaegiatan pertemuan penyuluhan, meningkatkan kepedulian dan peran saerta masyarakat
dalam program BKB, dan meningkatkan kualitas pelaksanaan serta pengelolaan BKB,
Laeebih lanjut disampaikaan bahwa tolok ukur/kriteria penilaian lomba kader BKB
aadaalah aktivitas kaader BKB, materi, sarana dan prasarana penyuluhan BKB, sumber
dayaa manusia dan ketrampilan kadaer BKB dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan.
Sedang untuk kelompok BKB kriterianya antara lain
 pengorganisasaiaan/kaepengurusan kelompok BKB, pelaksanaan kegiatan pertemuan
penyuluhan kelompok nBKB, sarana penyuluhan kegiatan BKB, paartisipasi kehadiran
dll. Sementara aanggotaa tim evaluasi terdiri dari berbagai instansi antaraa lain
TP PKK Prop. DIY. Dinas pendidikan, BKKBN dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar