Sleman di tunjuk sebagai salah satu pusat pembelajaran dari sembilan
Kabupaten di Wilayah Indonesia Bagian Timur. antara lain Kabupaten Lombok Utara,
Kabupaten Dompu dan Kabupaten Lombok Tengah Kabupaten Buton Utara, Kabupaten
Bontang, Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten Muna dan Goa. Untuk tingkat
Propinsi terdiri dari tiga yaitu Propinsi NTB, Propinsi Sulawesi Selatan dan
Propinsi Sulawesi Tenggara. Rombongan tersebut di pimpin oleh Nyoman Oka dari
Tim Australian Community Development and Civil Society Support Scheme
(ACCESS), yang berjumlah 34 orang. Rombongan diterima oleh Wakil Bupati Sleman
Hj. Yuni Satya Rahayu SH.M.Hum pada hari Rabu tanggal 10 April di Pendopo Desa
Wisata Dusun Brayut Pendowoharjo, Sleman, Kabupaten Sleman. Wakil Bupati dalam
sambutannya mengatakan bahwa Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010
tentang percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Permendagri Nomor 42 Tahun 2010
tentang TKPK Propinsi dan Kabupaten Kota, maka Pemerintah Kabupaten Sleman menindaklanjuti dengan Surat Keputusan
Bupati Nomor 136/Kep.KDH/ A/2010 tentang TKPK Kabupaten Sleman. Untuk lebih
mengefektifkan kinerja TKPK Kab. Sleman kelembagaan TPKK Kabupaten dikembangkan
dari tingkat kecamatan hingga Pedukuhan dengan pedoman teknis pelaksanaan
revitalisasi/pembentukan tim penanggulangan kemiskinan kecamatan hingga
pedukuhan tanggal 29 Februari 2012.
Selepas acara penerimaan oleh Wakil Bupati Sleman acara dilanjutkan sampai
dengan tanggal 12 April 2013 di Desa wisata Brayut. Agenda dalam kegiatan
tersebut berupa diskusi panel Sharing antar peserta dengan nara sumber dari
Kabupaten Sleman, Drs. Saptopo BI. MSi tentang peran TKPKD dan Wimbo Prasojo
masalah SIM Kemiskinan di Sleman dari Dinas Hubkominfo.
Dalam kesempatan tersebut ketua Desa Wisata Dusun Brayut AL
Sudarmadji menyambut sangat antusias, “kunjungan kali ini merupakan pionir
kebijakan dari TKPD yang akan berkesinambungan. Selanjutnya TKPD mengarahkan
tamu yang berkunjung ke Sleman, terkait dengan masalah kemiskinan akan
diarahkan ke desa wisata. Dengan kebijakan tersebut tentunya akan mengangkat
perekonomian masyarakat sekitar desa wisata dan akan dapat mengurangi angka
kemiskinan. Disamping itu keberadaan desa wisata akan semakin dinamis sebagai
bentuk perbaikan pelayanan terhadap tamu baik dari hal budaya, atraksi maupun
lingkungannya. Antusiasme juga terlihat dari para peserta, seperti ungkapan peserta Wakil
Bupati Kabupaten Selayar. “jauh-jauh datang dari Indonesia Timur ingin sekali
Sharing tentang pengelolaan data Base kemiskinan dan kelembagaan TKPKD di
Kabupaten Sleman, yang sudah mencakup sampai tingkat padukuhan sebagai best
practice.
Selanjutnya rombongan akan mengagendakan berkunjung ke TPK Kecamatan Sleman
dan Desa Pendowoharjo terkait pengembangan TPK Kecamatan hingga Pedukuhan serta
mengunjungi Desa-desa wisata yang mandiri antara lain desa wisata Penting
Sari, Kembang Arum Turi, Trumpon, dan Tanjung .
Menurut AL Sudarmadji, Desa wisata di Sleman berjumlah kurang lebih 38 Desa
wisata dan belum semuanya mandiri. Rombongan menginap di Home Stay dengan tarif
yang relatif terjangkau berkisar antara 80 ribu rupiah hingga 100.000 rupiah
selama 24 jam, dengan fasilitas makan dua kali snak dua kali serta masih bisa
menikmati acara-acara yang di adakan di desa wisata tersebut,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar