Pages

Klik Aja deh

SELAMAT DATANG DI WEB TIDAK RESMI KABUPATEN SLEMAN

Jumat, 12 April 2013

Persiapan Pelaksanaan City On Volcano"s th 2014

Untuk melihat dari dekat lokasi-lokasi yang diterjang awan panas dan material Merapi 2010 pasca erupsi Merapi. Bupati Sleman Drs H. Sri Purnomo, MSI, mengajak Jajaran Kepala Dinas, Instansi di lingkungan Pemkab Sleman menyusurui areal yang selama ini dijadikan rute lava tour menggunkaan kendaraan jeep. Kegiatan ini juga diikuti Sekda dan Assekda dan star dimulai digedung pertemuan Umbulharjo Cangkringan. Menurut Bupati kegiatan ini dilaksanakan sebagai langkah awal dalam penyiapan Sleman sebagai tuan rumah dalam kegiatan City on Volcano 26 – 31 September 2014 yang merupakan pertemuan para ahli gunung api di dunia yang menurut rencana akan dihadiri sekitar 1200 orang dari belahan dunia. Sebagai tuan rumah tentunya diperlukan persiapan, yang salah satunya adalah mengetahui perkembangan lokasi paska erupsi Merapi sehingga para pejabat sleman benar-benar mengetahui kondisi dilapangan untuk menentukan kebijakan yang tepat dalam penanganan rehab rekon dan pengembangan perekonomian masyarakat, dan sekaligus merasakan volcano tour dengan jeep. 
Namun selepas melihat kondisi di lingkungan rumah Mbah Marijan dan kondisi jalan menurun sebelum pertigaan Ngrangkah terjadi insiden mobil jeep yang dikendarai Slamet dan penumpang 4 orang terbalik setelah ditengarai rem mengunci. Penumpang jeep yakni Julisetiono (Kepala Dinas Nakersos), Arif Haryono (Kepala DIKPORA), Mardiyana (Kabag Umum) dan Suyanto (Staf Humas). Sebelumnya sopir jeep setelah mengetahui rem tidak berfungsi, berusaha menabrakkan mobilnya ke tepi tebing namun ternyata mobil terjungkal dan penumpang sempat tergencet bodi mobil dan mengalami luka-luka. Untuk Selanjutnya Julisetiono mendapatkan perawatan inntensif di RSUD Sleman karena menderita patah tulang iga sementara Mardiono mengalami luka di kedua kuku tangan dan Arif Haryono yang duduk disamping sopir menggunakan sabuk pengaman dan Suyanto yang duduk bersama Mardiono dan Yulisetiono selamat tanpa mengalami cidera. Atas kejadian ini Bupati Sleman memutuskan untuk menghentikan kegiatan dan langsung mengadakan pertemuan dengan para pejabat SKPD, Camat, Kades Umbulharjo dan Kepuharjo serta para sopir jeep. Bupati dalam pengarahannya memberikan beberapa pesan baik kepada para sopir jeep maupun jajaran SKPD bahwa kejadian ini harus dijadikan pelajaran. Volcano tour menggunakan jeep dan trail penuh tantangan namun banyak diminati oleh wisatawan. American jeep yang bermanover hingga terbalik hal yang biasa terjadi, namun yang harus diperhatikan dan diprioritaskan adalah aspek keamanan dan kenyamanan penumpang dan drivernya. Kelengkapan sarana keamanan terutama sabuk pengaman, helm dan tentunya kondisi mobil serta sopir yang harus benar-benar mahir dan menguasai medan menjadi keharusan di setiap jeep yang menjadi sarana transportasi volcano tour. 

Berkenaan dengan hal tersebut Sri Purnomo meminta kedepan semua jeep yang digunakan untuk volcano tour harus dilengkapi sarana tersebut. Untuk itu Dinas Kebudayaan dan Priwisata bersama dengan Dinas Perhubungan dan Kominfo untuk mengintensifkan Pembinaan. Selain itu juga menyusun standarisasi operasional jeep untuk volcano tour. Terlebih pada bulan September mendatang akan ada sekitar 1200 orang yang mengunjungi lava tour dari manca negara, sehingga diperlukan kesiapan sarana dan prasarana dan jaminan keamanan dan keselamatan terhadap kegiatan volcano tour. Sehingga lava tour dengan kendaraan jeep ini dapat dikelola secara lebih profesional. Pada kesempatan tersebut Sekda Sleman Sunartono, menyampaikan kegiatan lava tour dengan jeep ini memang mengandung resiko jeep bisa terbalik mengingat medan yang ditempuh diperbukitan dan bahkan menyusuri sungai yang penuh pasir dan batu. Namun yang perlu diperhatikan adalah bagaimana caranya mengatasi apabila jeep yang ditumpangi itu terbalik namun penumpangnya selamat. Inilah yang perlu dicarikan jalan keluar dari berbagai pihak sehingga lava tour dapat memberikan kontribusi yang terbaik dalam mendukung kegiatan pariwisata di Sleman. Penumpangnyapun juga harus diberikan edukasi sebelum melakukan volcano tour terhadap apa yang harus dilakukan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sunartono mengharapkan kedepan dengan bimbingan dan pendampingan Dinas Pariwisata diharapkan pengemasan volcano tour lebih profesional dan memberikan jaminan dan keselamatan kepada penumpang yang lebih baik. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar